upacara kepramukaan lengkap
9:36 PM
KEPUTUSAN
KWARTIR
NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
TENTANG
PETUNJUK
PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
Menimbang : 1.) Bahwa Kegiatan Upacara Dalam
Gerakan Pramuka Merupakan Salah Satu
Alat Pendidikan Untuk Membiasakan Selalu Berbuat Dengan Tertib Dan Menanamkan Rasa Cinta Tanah Air,
Disiplin, Gotong Ronyong, Rasa TanggungJawab Dan Takwa Kepada Tuhan Yang
Mahaesa ;
2.) Bahwa
Kegiatan Upacara Dalam Gerakan Pramuka Belum Diatur Secara Seragam, Sehingga
Belum Dapat Berfungsi Sebagai Alat Pendidikan Yang Berdaya Guna Dan Tepat Guna
;
3.) Bahwa
Berkenaan Dengan Itu Perlu Ditetapkan Petunjuk Penyelenggaraan Upacara Dalam Gerakan
Pramuka.
Mengingat : 1.) Keputusan Musyawarah
Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1978, di Bukittinggi, Sumatera Barat.
2.) Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka Pasal 26, tentang pelantikan, pengukuhan dan perestuan.
Memperhatikan:
1.) Keputusan-keputusan Rapat Kwartir Nasional tanggal 17 September
1979.
2.)
Keputusan-keputusan Rapat Kwartir Nasional Harian tanggal 14 September 1979.
3.)
Saran-saran dari Staf Kwartir Nasional.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama :
Berlakunya Petunjuk Penyelenggaraan Upacara Dalam Gerakan Pramuka Seperti Yang Tertera Dalam Lampiran Surat
Keputusan Ini.
Kedua :
Menginstruksikan Kepada Semua Jajaran Gerakan Pramuka Menyebarluaskan Keputusan Ini, Agar Upacara-Upacara Dalam
Lingkungan Gerakan Pramuka Dapat Dilaksanakan Dengan Sebaik-Baiknya.
Ketiga :
Keputusan Ini Mulai Berlaku Sejak Tanggal Ditetapkan.
Keempat :
Apabila Ternyata Dikelak Kemudian Hari Ada Kekeliruan Dalam Keputusan Ini, Maka
Akan Diadakan Pembetulan Seperlunya.
Ditetapkan di Jakarta,
Pada
tanggal 27 Oktober 1979
Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka,
Ketua,
LETJEN TNI
(PURN) MASHUDI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : 178
TAHUN 1979
TENTANG
PETUNJUK
PENYELENGGARAAN UPACARA DALAM GERAKAN PRAMUKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pt. 1. Umum
Gerakan
Pramuka Sebagai Suatu Wadah Pendidikan Non Formal Di Lingkungan Ketiga, Wajib
Mengarahkan Dan Mengatur Semua Tindakan Dan Langkahnya Sesuai Dengan Tujuan
Pendidikan Khususnya Tujuan Dan Sasaran Gerakan Pramuka, Sehingga Usaha
Tersebut Merupakan Proses Pendidikan Yang Meningkat Dan Berkesinambungan.
A. Usaha Yang
Merupakan Proses Pendidikan Yang Meningkat Dan Berkelanjutan Itu Salah Satu
Diantaranya Adalah Kegiatan Upacara Untuk Melatih Disiplin, Patuh, Tenggang
Rasa, Tanggung Jawab, Kesadaran Nasional Dan Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B. Agar Kegiatan
Upacara Tersebut Berfungsi Secara Tepat Guna Dan Berdaya Guna, Diperlukan
Penataran/Pengaturan Sesuai Dengan Prinsip-Prinsip Dasar Metodik Pendidikan
Kepramukaan Yang Pelaksanaannya Disesuaikan Dengan Keadaan Dan Kemampuan Di
Satuan Masing-Masing.
Pt. 2. Maksud dan Tujuan
A. Maksud
Petunjuk Penyelenggaraan Ini Adalah Memberi Pedoman Dan Pengarahan Kepada Semua
Anggota Gerakan Pramuka Dalam Penyelenggaraan Upacara.
B. Tujuan
Petunjuk Penyelenggaraan Ini Adalah Untuk Menertibkan, Memperlancar Dan
Mengembangkan Pelaksanaan Upacara Dalam Gerakan Pramuka Sehingga Tercapai
Keseragaman.
Pt. 3. Ruang Lingkup
Petunjuk
Penyelenggaraan ini meliputi :
a.
Pendahuluan.
b.
Pengertian
c. Tujuan
dan sasaran.
d.
Pokok-pokok upacara dan jenisnya.
e. Upacara
Umum dalam Gerakan Pramuka
f. Upacara
di satuan Pramuka Siaga.
g. Upacara
di satuan Pramuka Penggalang.
h. Upacara
di satuan Pramuka Penegak.
i. Upacara
di satuan Pramuka Pandega.
j. Variasi
dan pengembangan upacara di satuan Pramuka.
k. Penutup.
BAB II
PENGERTIAN
Pt. 4. Pengertian
A. Upacara
Adalah Serangkaian Perbuatan Yang Ditata Dalam Suatu Ketentuan Peraturan Yang
Wajib Dilaksanakan Dengan Khidmat, Sehingga Merupakan Kegiatan Yang Teratur Dan
Tertib, Untuk Membentuk Suatu Tradisi Dan Budi Pekerti Yang Baik.
B. Upacara
Umum Yaitu Upacara Yang Dilakukan Untuk Kegiatan Tertentu Dengan Menggunakan
Peraturan Yang Berlaku Secara Umum.
C. Upacara
Pembukaan Latihan Dan Upacara Penutupan Latihan Yaitu Upacara Yang Dilakukan
Dalam Rangka Melaksanakan Usaha Memulai Dan Mengakhiri Suatu Pertemuan Di
Lingkungan Gerakan pramuka.
D. Upacara
Pelantikan Yaitu :
1) Upacara
Yang Dilakukan Dalam Rangka Peresmian Seorang Calon Menjadi Anggota Gerakan
Pramuka, Sesuai Dengan Ketentuan Yang Berlaku.
2) Upacara
Yang Dilakukan Dalam Rangka Pengangkatan Pemegang Jabatan Tertentu Dalam
Satuan.
E. Upacara
Kenaikan Tingkat, Yaitu Upacara Yang Dilakukan Dalam Rangka Pengesahan Kenaikan
Tingkat Kecakapan Umum Yang Dicapai Oleh Seorang Anggota Gerakan Pramuka Sesuai
Dengan Syarat Kecakapan Umum Yang Berlaku.
F. Upacara
Pindah Golongan, Yaitu Upacara Yang Dilakukan Dalam Rangka Pemindahan Anggota
Dari Satu Golongan Ke Golongan Lain Yang Lebih Tinggi Dalam Usia Sesuai Dengan
Ketentuan Yang Berlaku.
G. Upacara
Meninggalkan Ambalan/Racana, Yaitu Upacara Yang Dilakukan Dalam Rangka
Mengantar Pramuka Penegak Dan/Atau Pramuka Pandega Untuk Terjun Ke Masyarakat
Dan Berbakti Secara Langsung Sesuai Dengan Bidangnya.
H. Pembina
Upacara Adalah Pembina Dalam Upacara Yang Menerima Penghormatan, Mengesahkan
Pelaksanaan Upacara Dan Merupakan Pimpinan Tertinggi Dalam Upacara Itu.
I. Pengatur
Upacara (Protokol) Adalah Petugas Yang Menyusun Dan Mengatur Pelaksanaan Tertib
Acara Dalam Upacara, Yang Berkewajiban Mengendalikan Jalannya Upacara.
J. Pemimpin
Upacara Adalah Petugas Yang Memimpin Barisan Peserta Upacara.
K. Pembawa
Acara Adalah Petugas Yang Membaca Tertib Acara Dalam Suatu Upacara.
L. Peserta
Upacara Adalah Satuan-Satuan Yang Berada Di Bawah Pimpinan Pemimpin Upacara.
M. Petugas
Upacara Adalah Orang-Orang Yang Menunaikan Tugas Tertentu Dalam Suatu Upacara
Misalnya : Pengibar Bendera, Pembaca Dasadarma, Pemimpin Lagu, Dan Lain-Lain.
BAB III
TUJUAN DAN
SASARAN UPACARA
Pt.
5. Tujuan Upacara Dalam Gerakan Pramuka Adalah
Membentuk Manusia Yang Berbudi Pekerti Luhur Sehingga Menjadi Warga Negara
Indonesia Yang Berpancasila Seperti Tercantum Dalam Anggaran Dasar
Gerakan Pramuka.
Pt. 6. Sasaran
Upacara Dalam Gerakan Pramuka, Adalah Agar Setiap Pramuka :
A. Memiliki
Rasa Cinta Kepada Tanah Air, Bangsa Dan Agama ;
B. Memiliki
Rasa Tanggung Jawab Dan Disiplin Pribadi ;
C. Selalu
Tertib Di Dalam Hidup Sehari-Hari ;
D. Memiliki
Jiwa Gotong Royong Dan Percaya Kepada Orang Lain ;
E. Dapat
Memimpin Dan Dipimpin ;
F. Dapat
Melaksanakan Upacara Dengan Khidmat Dan Tertib ;
G.
Meningkatkan Ketakwaannya Kepada Tuhan Yang Maha Esa ;
BAB IV
POKOK-POKOK
UPACARA DAN JENISNYA
Pt. 7. Pokok-Pokok Upacara Gerakan Pramuka
Semua
Upacara Dalam Gerakan Pramuka Mengandung Unsur-Unsur Pokok Sebagai Berikut :
A. Bentuk
Barisan Yang Digunakan Oleh Peserta Upacara Selalu Disesuaikan Dengan
Perkembangan Jiwa Peserta Didik.
1) Bentuk
Barisan Upacara Di Satuan Pramuka Siaga Adalah Lingkaran, Karena Perhatian Dan
Perkembangan Jiwanya Masih Terpusat Pada Orang Tua/Pembina.
2) Bentuk
Barisan Upacara Di Satuan Pramuka Penggalang Adalah Bentuk Angkare, Karena
Perhatian Dan Perkembangan Jiwanya Telah Mulai Terbuka.
3) Bentuk
Barisan Upacara Di Satuan Pramuka Penegak Dan Pramuka Pandega Adalah Bershaf,
Karena Perhatian Dan Perkembangan Jiwanya Sudah Terbuka Luas.
4) Jika
Peserta Upacara Itu Terdiri Dari Dua Golongan Atau Lebih, Maka Bentuk Barisan
Yang Digunakan Ditentukan Oleh Pimpinan Upacara Atau Pengatur Upacara Sesuai
Dengan Keadaan Setempat.
B.
Penghormatan Kepada Bendera Sang Merah Putih Dilakukan :
1) Pada
Waktu Pengibaran Dan Penurunan (Penyimpanan) Sang Merah Putih ;
2) Pada
Waktu Sang Merah Putih Dibawa Masuk Atau Keluar Ruang Upacara.
C.
Pembacaan Kode Kehormatan Dalam Bentuk Ketentuan Moral Budi Pekerti :
1) Untuk
Pramuka Siaga, Dwidarma ;
2) Untuk
Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak Dan Pramuka Pandega, Dasadarma.
D. Pada
Waktu Pembacaan Dwidarma Dan Dasadarma, Para Pramuka Tidak Melakukan
Penghormatan, Tetapi Penghormatan Dilakukan Pada Saat Pengucapan Dwisatya Atau
Trisatya.
Kewajiban
Berdoa Kepada Tuhan Yang Maha Esa (Dengan Menundukkan Kepala) Agar Selalu Mendapat
Rahmat Dan Hidayah Dalam Segala Kegiatan.
E.
Rangkaian Seluruh Upacara Dilakukan Dalam Suasana Khidmat Dan
Bersungguh-Sungguh.
Pt. 8. Pokok-Pokok Upacara
Semua
Upacara Dalam Gerakan Pramuka Mengandung Unsur-Unsur Pokok Sebagai Berikut :
A. Pada
Upacara Di Luar Gerakan Pramuka, Pelaksanaannya Disesuaikan Dengan Ketentuan
Dan Peraturan Yang Disusun Oleh Penyelenggaranya.
B. Dalam
Pelaksanaan Upacara Dalam Gerakan Pramuka Harus Ada :
1)
Pengibaran Sang Merah Putih,
2)
Pembacaan Pancasila
3)
Pembacaan Kode Kehormatan Pramuka, Dan
4) Do’a
Pt. 9. Jenis Upacara
A. Macam-macam
Upacara Dalam Gerakan Pramuka Adalah :
1) Upacara
Umum.
2) Upacara
Pembukaan/Penutupan Latihan.
3) Upacara
Pelantikan.
4) Upacara
Kenaikan Tingkat.
5) Upacara
Pindah Golongan.
6) Upacara
Meninggalkan Ambalan/Racana.
B. Tempat
Upacara Adalah :
1) Di Dalam
Ruangan, Dan
2) Di
Luar/Lapangan.
BAB V
UPACARA
UMUM DALAM GERAKAN PRAMUKA
Pt. 10. Petugas Dalam Upacara
Untuk
Melaksanakan Setiap Upacara Ditentukan Petugas-Petugas Berikut :
A. Pembina
Upacara,
B. Pemimpin
Upacara,
C. Pengatur
Upacara,
D. Pembawa
Acara,
E. Pengibar
Bendera,
F.
Petugas-Petugas Lain.
Pt. 11. Pembina Upacara
Pembina
Upacara Berhak :
A. Menerima
Penghormatan Dari Peserta Upacara Yang Dipimpin Oleh Pemimpin Upacara ;
B. Merubah
Dan Mengesahkan Rencana Acara Upacara Yang Diserasikan Dengan Situasi Dan Kondisi
;
C.
Melaksanakan Acara Yang Ditentukan ;
D. Melimpahkan
Wewenangnya Kepada Pemimpin Upacara.
Pt. 12. Pemimpin Upacara
Pemimpin
Upacara Berkewajiban :
A. Memimpin
Peserta Upacara Untuk Memberikan Penghormatan Kepada Pembina Upacara ;
B. Mengatur
Ketertiban Peserta Upacara ;
C.
MempertanggungJawabkan Tugasnya Kepada Pembina Upacara.
Pt. 13. Pengatur Upacara
Pengatur
Upacara Berkewajiban :
A. Menyusun
Rencana Pelaksanaan Upacara Serta Mengendalikan Jalannya Upacara ;
B.
Mengajukan Rencana Pelaksanaan Upacara Untuk Mendapatkan Pengesahan Dari Pembina
Upacara Dan Memberikan Penjelasan Seperlunya ;
C.
Mempertanggung Jawabkan Tugasnya Kepada Pembina Upacara.
Pt. 14. Pembawa Acara
Pembawa
Acara Berkewajiban :
A. Membaca
Acara Upacara
B. Dalam
Keadaan Terpaksa Dapat Mengambil Kebijaksanaan Dengan Persetujuan Dari Pengatur
Upacara ;
C.
MempertanggungJawabkan Tugasnya Kepada Pengatur Upacara.
Pt. 15. Pengibar Bendera
Pengibar
Bendera Berkewajiban Mengibarkan Dan Menurunkan Bendera Sang Merah Putih,
Sesuai Dengan Ketentuan.
Pt. 16. Petugas Lain
Petugas
Lain Berkewajiban Melaksanakan Tugas-Tugas Yang Tidak Dikerjakan Oleh
Petugas-Petugas Di Atas.
Pt. 17. Upacara Pengibaran Sang Merah Putih
A. Urutan
Acara Ditentutakan Menurut Keperluan Dan Disesuaikan Dengan Maksud Dan Tujuan
Upacara.
B. Pedoman
Upacara Pengibaran Bendera Sang Merah Putih :
1) Pasukan
Peserta Upacara Disiapkan Oleh Pemimpin Upacara.
2) Pembina
Upacara Menempatkan Diri Di Tempat Yang Ditentukan.
3)
Penghormatan Pasukan Kepada Pembina Upacara Dipimpin Oleh Pemimpin Upacara.
4) Laporan
Pemimpin Upacara Kepada Pembina Upacara Bahwa Upacara Siap Dimulai.
5) Petugas
Pengibar Bendera Sang Merah Putih Maju Ke Tiang Bendera Dan Mengikatkan Bendera
Dengan Tali Dan Setelah Bendera Direntangkan, Salah Seorang Petugas Mengatakan:
“Bendera Siap”.
6) Pemimpin
Upacara Memberi Aba-Aba: ”Kepada Sang Merah Putih ….. Hormat Grak”, Dan Semua
Peserta Upacara Memberi Hormat, Sampai Bendera Tiba Di Puncak Tiang. Pengibaran
Bendera Itu Dapat Diiringi Dengan Lagu Indonesia Raya Oleh Korps Musik Atau
Kelompok Vocal.
7) Setelah
Bendera Sampai Di Puncak Tiang, Pemimpin Upacara Menyerukan Aba-Aba : “Tegak
..… Grak”.
8) Petugas
Bendera Mengikatkan Tali Ke Tiang Bendera, Kemudian Mundur Tiga Langkah,
Memberi Hormat Kepada Bendera Sang Merah Putih Dan Kembali Ke Tempat Semula.
9)
Mengheningkan Cipta Dan Berdoa Dipimpin Oleh Pembina Upacara.
10)
Pembacaan Teks Pancasila.
11) Amanat
Pembina Upacara.
12) Laporan
Pemimpin Upacara Kepada Pembina Upacara Bahwa Upacara Pengibaran Bendera Telah
Dilaksanakan.
13)
Penghormatan Pasukan Peserta Upacara Kepada Pembina Upacara Di Pimpin Oleh
Pemimpin Upacara.
14) Pembina
Upacara Meninggalkan Tempat Upacara.
15) Pasukan
Peserta Upacara Dibubarkan Oleh Pemimpin Upacara.
Pt. 18. Petugas Dalam Upacara
A. Pasukan
Peserta Upacara Disiapkan Oleh Pemimpin Upacara.
B. Pembina
Upacara Menempatkan Diri Di Tempat Yang Ditentukan.
C.
Penghormatan Pasukan Kepada Pembina Upacara Dipimpin Oleh Pemimpin Upacara.
D. Laporan
Pemimpin Upacara Kepada Pembina Upacara Bahwa Upacara Penurunan/Penyimpanan
Sang Merah Putih Siap Dimulai.
E. Petugas
Pengibar Bendera Sang Merah Putih Maju Ke Tiang Bendera Dan Memberi Hormat
Kepada Sang Merah Putih.
F. Kemudian
Petugas Melepas Tali, Dan Setelah Selesai Mengatakan: “Bendera Siap”.
G. Pemimpin
Upacara Memberi Aba-Aba: ”Kepada Sang Merah Putih ….. Hormat Grak”, Dan Semua
Peserta Upacara Memberi Hormat, Sampai Bendera Tiba Di Batas Bawah.
H. Pemimpin
Upacara Menyerukan Aba-Aba : “Tegak ..… Grak”, Kemudian Petugas Melepas Bendera
Dari Tali Lalu Melipatnya Dan Selanjutnya Dibawa Ketempat Semula (Tidak Balik
Kanan).
I. Berdoa
Dipimpin Oleh Pembina Upacara.
J. Laporan
Pemimpin Upacara Kepada Pembina Upacara Vahwa Upacara Pengibaran Bendera Telah
Dilaksanakan.
K.
Penghormatan Pasukan Peserta Upacara Kepada Pembina Upacara Di Pimpin Oleh
Pemimpin Upacara.
L. Pembina
Upacara Meninggalkan Tempat Upacara.
M. Pasukan
Peserta Upacara Dibubarkan Oleh Pemimpin Upacara.
Pt. 19. Bendera Setengah Tiang
A. Dalam
Keadaan Berkabung, Sang Merah Putih Dikibarkan Setengah Tiang, Dengan Jalan
Menaikkannya Ke Puncak Tiang Lebih Dahulu, Kemudian Diturunkan Sampai Setengah
Tiang.
B.
Penurunan Bendera Yang Berkibar Setengah Tiang Dilakukan Dengan Menaikkannya Ke
Puncak Tiang Lebih Dahulu, Kemudian Diturunkan.
Pt. 20. Laporan
Pelaksanaan
Laporan Diatur Sebagai Berikut :
A. Peserta
Upacara Dalam Keadaan Sikap Sempurna.
B. Pemimpin
Upacara Maju Menghadap Pembina Upacara, Menghormat Lalu Menyampaikan Laporan
Tentang Keadaan Peserta Upacara.
C. Selesai
Laporan Pemimpin Upacara Tanpa Menghormat, Kembali Ke Tempat Semula.
D. Laporan
Penutup Dilaksanakan Oleh Pemimpin Upacara Dengan Maju Menghadap Pembina
Upacara, Langsung Lapor Tanpa Menghormat Lebih Dahulu. Selesai Laporan, Memberi
Hormat Kemudian Kembali Ke Tempat.
Pt. 21. Mengheningkan Cipta Dan Berdoa
A.
Mengehningkan Cipta Dan Berdoa Dipimpin Oleh Pembina Upacara Dengan Menundukkan
Kepala Dalam Keadaan Siap.
B. Tutup
Kepala Tetap Dipakai.
C. Sikap
Pada Waktu Berdoa Sesuai Dengan Ketentuan Agama Dan Kepercayaan Masing-Masing.
D.
Mengheningkan Cipta Dan Berdoa Dapat Diiringi Oleh Korp
Musik/Sangkakala/Genderang.
Pt. 22. Acara Pelengkap
Jika Dalam
Upacara Penurunan/Penyimpanan Bendera Diadakan Aubade (Lagu-Lagu Sanjungan) Dan
Atraksi, Lagu-Lagu Tersebut Dinyanyikan Sesudah Pembina Upacara Berada Di
Mimbar Lain.
BAB VI
UPACARA DI
PERINDUKAN PRAMUKA SIAGA
Pt. 23. Macam Upacara Di Perindukan Siaga
Macam
Upacara Di Perindukan Siaga Meliputi :
A. Upacara
Pembukaan Latihan
B. Upacara
Penutupan Latihan
C. Upacara
Pelantikan
D. Upacara
Kenaikan Tingkat
E. Upacara
Pemberian Tanda Kecakapan Khusus
F. Upacara
Pindah Ke Golongan Penggalang.
Pt. 24. Upacara Pembukaan Latihan Perindukan Siaga
Upacara
Pembukaan Latihan Perindukan Siaga Adalah Sebagai Berikut :
A.
Pemeriksaan Kebersihan Dan Kerapihan Anggota.
B. Memilih
Barung Terbaik Untuk Memimpin Upacara
C. Barung
Terbaik Menyiapkan Perlengkapan Upacara
D. Pemimpin
Upacara Memanggil Anggota Perindukan, Untuk Membentuk Lingkaran Besar
Mengelilingi Standar Bendera.
E. 1)
Pembina Upacara (Pembina Siaga) Dijemput Oleh Pemimpin Upacara Dan Mengambil
Tempat Di Tengah Lingkaran Menghadap Bendera Dan Pintu Upacara.
2) Para
Pembantu Pembina Siaga Masuk Lingkaran Upacara.
F. Pemimpin
Upacara Mengambil Bendera Untuk Dikibarkan.
G. Pada
Waktu Bendera Sampai Dipintu Upacara, Semua Anggota Perindukan Memberi Hormat
Hingga Selesai.
H. Pembina
Upacara (Pembina Siaga) Membaca Pancasila Ditirukan Oleh Semua Anggota.
I. Pemimpin
Upacara Membaca Dwidarma Diikuti Oleh Semua Anggota Perindukan.
J. Pemimpin
Upacara Kembali Ke Barungnya.
K. Pembina
Upacara (Pembina Siaga) Mengumumkan Hal-Hal Yang Perlu Diketahui Oleh Anggota
Perindukan.
L. Pembina
Upacara (Pembina Siaga) Mengucapkan Doa Yang Diikuti Oleh Anggota Perindukan.
Pt. 25. Upacara Penutupan Latihan Perindukan Siaga
Upacara
Penutupan Latihan Perindukan Siaga Adalah Sebagai Berikut :
A. Barung
Terbaik Menyiapkan Perlengkapan Upacara.
B. Pemimpin
Upacara Memanggil Anggota Perindukan, Untuk Membentuk Lingkaran Besar
Mengelilingi Standar Bendera.
C. 1)
Pembina Upacara (Pembina Siaga) Dijemput Oleh Pemimpin Upacara Dan Mengambil
Tempat Di Tengah Lingkaran Menghadap Bendera Dan Pintu Upacara.
2) Para
Pembantu Pembina Siaga Masuk Lingkaran Upacara.
3) Pemimpin
Upacara Mengambil Tempat Di Dekat Bendera Menghadap Pembina Siaga.
D. 1)
Pemimpin Upacara Memberi Hormat Kepada Sang Merah Putih, Kemudian
Membawanya Keluar Tempat Upacara (Tidak Balik Kanan).
2) Pada
Waktu Sang Merah Putih Dibawa Keluar, Semua Anggota Perindukan Memberi Hormat
Sampai Ke Pintu Upacara.
3) Pemimpin
Upacara Menggulung Dan Meletakkan Bendera Di Tempat Yang Ditentukan, Kemudian
Kembali Ke Barungnya.
K.
Pengumuman Dan Pesan Pembina Upacara (Pembina Siaga).
L. Pembina
Upacara (Pembina Siaga) Mengucapkan Doa Yang Diikuti Oleh Anggota Perindukan.
G. Barisan
Dibubarkan, Anggota Perindukan Minta Diri Kepada Para Pembina Dengan
Bersalaman.
Pt. 26. Upacara Pelantikan Calon Siaga Menjadi Siaga
Mula
Upacara
Pelantikan Calon Siaga Menjadi Siaga Mula Adalah Sebagai Berikut :
A. Calon
Anggota Siaga Yang Akan Dilantik Diantar Oleh Pemimpin Barungnya.
B. Para
Siaga Yang Sudah Dilantik Maju Satu Langkah.
C. Tanya
Jawab Tentang Syarat Kecakapan Umum Siaga Mula Antara Pembina Siaga Dan Calon
Siaga.
D. Ucapan
Janji Dwisatya Dituntun Pembina Dengan Memegang Sang Merah Putih Di Tiang
Bendera Bersama Perindukan Yang Telah Dilantik Memberi Hormat.
E.
Penyematan Tanda-Tanda Diiringi Nasehat Pembina.
F.
Penghormatan Kepada Siaga Yang Baru Dilantik Dilanjutkan Pemberian Selamat,
Kemudian Kembali Ke Tempat Masing-Masing.
G. Pembina
Siaga Mengucapkan Doa Yang Diikuti Anggota Perindukan.
H. Pemimpin
Barung Menjemput Anggotanya Yang Telah Dilantik.
I. Barisan
Dibubarkan.
J.
Pelantikan Sebaiknya Diadakan Pada Hari Latihan Biasa Dan Dilaksanakan Sesudah
Upacara Pembukaan Latihan.
Pt. 27. Upacara Kenaikan Tingkat Dari Siaga Mula Ke
Siaga Bantu Atau Dari Siaga Bantu Ke Siaga Tata
Upacara
Kenaikan Tingkat Dari Siaga Mula Ke Siaga Bantu Atau Dari Siaga Bantu Ke Siaga
Tata Adalah Sebagai Berikut :
A. Siaga
Yang Akan Naik Tingkat Mengambil Tempat Berhadapan Dengan Pembina Siaga.
B. Tanya
Jawab Tentang Syarat Kecakapan Umum Yang Telah Dipenuhi.
C. Pada
Ucapan Janji Dwisatya Dengan Cara Seperti Pada Pelantikan Anggota Yang Telah
Dilantik Menghormat.
D.
Pelepasan Tanda Kecakapan Umum Yang Lama Dan Penyematan Tanda Kecakapan Umum
Yang Baru, Diiringi Nasehat Pembina.
E.
Penghormatan Kepada Siaga Yang Baru Naik Tingkat Dilanjutkan Pemberian Selamat,
Dipimpin Oleh Pemimpin Barung Utama (Sulung), Kemudian Kembali Ke Tempat
Masing-Masing.
F. Siaga
Yang Naik Tingkat Kembali Ke Barungnya.
G. Pembina
Siaga Mengucapkan Doa Yang Diikuti Anggota Perindukan.
H. Barisan
Dibubarkan Diteruskan Dengan Kegiatan Acara Latihan.
Pt. 28. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus
Kepada Pramuka Siaga
Upacara
Pemberian Tanda Kecakapan Khusus Kepada Siaga Yang Telah Memenuhi Syarat
Dilakukan Dalam Rangkaian Upacara Pembukaan Latihan Adalah Sebagai Berikut :
A. Siaga
Yang Akan Menerima Tanda Kecakapan Khusus Mengambil Tempat Berhadapan Dengan
Pembina Siaga.
B. Tanya
Jawab Tentang Syarat Kecakapan Khusus Antara Pembina Dengan Siaga Yang Akan
Menerima Tanda Kecakapan Khusus.
C.
Penyematan Tanda Kecakapan Khusus Oleh Pembina Diiringi Nasehat Secukupnya Dan
Pemberian Surat Keterangan.
D. Pembina
Siaga Mengucapkan Doa Yang Diikuti Anggota Perindukan.
E. Anggota
Perindukan Memberikan Ucapan Selamat, Kemudian Kembali Ke Barung Masing-Masing
Diteruskan Dengan Acara Latihan.
Pt. 29. Upacara Pindah Ke Golongan Penggalang
Pramuka
Siaga Yang Sudah Berumur 11 Tahun Harus Dipindahkan Ke Golongan Pramuka
Penggalang Dengan Tata Cara Sebagai Berikut :
A. Di
Perindukan Siaga, Dalam Rangkaian Upacara Pembukaan Latihan.
1) Pramuka
Siaga Yang Akan Pindah Golongan Mengambil Tempat Berhadapan Dengan Pembina.
2)
Penjelasan Pembina Bahwa Pramuka Siaga Pindah Ke Golongan Pramuka Penggalang
Bukan Karena Kecakapannya Tetapi Karena Usianya.
3) Pesan
Pembina Kepada Anggota Perindukan Yang Akan Pindah.
4) Pramuka
Siaga Yang Akan Pindah Minta Diri Kepada Teman Seperindukan.
5) Pembina
Mengantar Siaga Yang Akan Pindah Ke Pasukan Penggalang Yang Sudah Disiapkan
Sebelumnya.
B. Di
Pasukan Penggalang Dalam Rangkaian Upacara Pembukaan Latihan.
1)
Penyerahan Siaga Dari Pembina Siaga Kepada Pembina Penggalang.
2)
Penerimaan Anggota Baru Oleh Pembina Penggalang, Sesuai Dengan Kebiasaan Yang
Berlaku Di Pasukan Tersebut.
3) Pembina
Siaga Kembali Ke Perindukannya Unutk Meneruskan Acara Latihan.
4) Anggota
Baru Diperkenalkan Kepada Semua Anggota Pasukan, Kemudian Diserahkan Kepada
Regu Yang Sudah Siap Menerimanya.
5) Ucapan
Selamat Datang Dari Semua Anggota Pasukan Dilanjutkan Dengan Acara Latihan.
BAB VII
UPACARA DI
SATUAN PRAMUKA PENGGALANG
Pt. 30. Macam Upacara Di Pasukan Penggalang
Macam-macam
Upacara Di Pasukan Penggalang Meliputi :
A. Upacara
Pembukaan Latihan
B. Upacara
Penutupan Latihan
C. Upacara
Pelantikan
D. Upacara
Kenaikan Tingkat
E. Upacara
Pemberian Tanda Kecakapan Khusus
F. Upacara
Pindah Ke Golongan Penggalang.
Pt. 31. Upacara Pembukaan Latihan Pasukan Penggalang
Upacara
Pembukaan Latihan Pasukan Penggalang Adalah Sebagai Berikut :
A.
Pemeriksaan Kebersihan Dan Kerapihan Anggota Oleh Pratama.
B. Regu
Petugas Menyiapkan Perlengkapan Upacara
C. Pratama
Mengumpulkan Anggotanya Untuk Membentuk Angkare Di Hadapan Tiang Bendera.
D. Pratama
Mencek Petugas-Petugas Upacara, Sesudah Beres Lalu Menjemput Pembina
Penggalang.
E. Pembina
Upacara (Pembina Penggalang) Mengambil Tempat Di Hadapan Pasukan, Para Pembantu
Pembina Berada Di Belakang Pembina Upacara (Pembina Penggalang) Dalam Bentuk
Bersaf.
F. Sesudah
Memimpin Penghormatan, Pratama Menyerahkan Pasukan Kepada Pembina Upacara
(Pembina Penggalang) Kemudian Kembali Ke Regunya.
G. Pengibaran
Sang Merah Putih Oleh Petugas.
H. Pembina
Upacara (Pembina Penggalang) Membaca Pancasila Ditirukan Oleh Anggota Pasukan.
I.
Pembacaan Dasadarma.
J. Kata
Pengantar Pembina Upacara (Pembina Penggalang) Tentang Tema Latihan Dan
Sebagainya.
K. Pembina
Upacara (Pembina Penggalang) Memimpin Doa Menurut Agama Dan Kepercayaan
Masing-Masing.
L. Pasukan
Diserahkan Kepada Pratama Untuk Melanjutkan Acara.
M. Pratama
Memimpin Penghormatan Pasukan Kepada Pembina Upacara (Pembina Penggalang).
N. 1)
Pembina Upacara (Pembina Penggalang) Mengucapkan Terimakasih Kepada Para
Pembantunya Terus Siap Melaksanakan Latihan.
2) Pratama
Membubarkan Barisan, Terus Siap Mengikuti Kegiatan Latihan.
Pt. 32. Upacara Penutupan Latihan Pasukan Penggalang
Jalannya
Upacara Penutupan Latihan Peasukan Penggalang Adalah Sebagai Berikut :
A.
Kerapihan Setiap Anggota.
B. Pratama
Memanggil Anggota Pasukan Untuk Membentuk Formasi Angkare Menghadap Bendera.
C. Pembina
Penggalang Dijemput Pratama Kemudian Mengambil Tempat Di Hadapan Pasukan Diikuti
Oleh Para Pembantu Pembina.
D. Sesudah
Memimpin Penghormatan Pratama Menyerahkan Pasukan Kepada Pembina Upacara,
Kemudian Kembali Ke Regunya.
E. Petugas
Bendera Menurunkan Sang Merah Putih Untuk Disimpan, Pembina Upacara Memimpin
Penghormatannya.
F.
Pengumuman Tentang Regu Petugas Upacara Untuk Latihan Yang Akan Datang,
Dilanjutkan Dengan Penyerahan Pasukan Kepada Pratama.
G. Pembina
Upacara Memimpin Berdoa.
H. 1)
Pratama Maju Satu Langkah Lalu Memimpin Penghormatan Kepada Pembina Upacara
Kemudian Membubarkan Barisan.
2) Pembina
Penggalang Mengucapkan Terimakasih Kepada Para Pembantunya Terus Bubar.
Pt. 33. Upacara Pelantikan Calon Penggalang Menjadi
Penggalang Ramu
Upacara
Pelantikan Calon Penggalang Menjadi Penggalang Ramu Dilaksanakan Sebagai Berikut
:
A. Setelah
Acara Berdoa Calon Penggalang Yang Akan Dilantik Diantar Oleh Pemimpin Regunya
Ke Hadapan Pembina Penggalang Kemudian Pengantar Kembali Ke Regunya.
B.
Penggalang Yang Sudah Dilantik Maju Satu Langkah.
C. Tanya
Jawab Tentang Syarat Kecakapan Umum Penggalang Ramu Antara Pembina Penggalang
Dan Calon Yang Akan Dilantik.
D. Calon Yang Akan
Dilantik Berdoa Diikuti Anggota Pasukan Dipimpin Oleh Pembina Penggalang.
E. Sang Merah Putih
Dibawa Petugas Ke Sebelah Kanan Depan Dari Pembina Penggalang. Waktu Sang Merah
Putih Masuk Ke Tempat Upacara Anggota Pasukan Menghormat Dipimpin Oleh Pratama.
F. 1) Calon Secara
Sukarela Mengucapkan Janji Trisatya Dengan Tangan Kanannya Memegang Ujung
Sang Merah Putih Ditempelkan Di Dada Kiri Tepat Dengan Jantungnya.
2) Pada Waktu Ucapan
Janji Anggota Pasukan Menghormat Dipimpin Oleh Pratama.
G. Penyematan
Tanda-Tanda Disertai Nasehat Dari Pembina Penggalang.
H. Pratama Maju Satu
Langkah Lalu Memimpin Penghormatan Kepada Penggalang Yang Baru Dilantik,
Diteruskan Pemberian Ucapan Selamat Dari Anggota Pasukan.
I. Pemimpin Regu
Menjemput Anggotanya Yang Baru Dilantik.
J. Pembina Menyerahkan
Pasukan Kepada Pratama Untuk Meneruskan Acara Latihan.
K. Pratama Memimpin
Penghormatan Pasukan Kepada Pembina Penggalang, Kemudian Membubarkan Barisan.
Pt. 34. Upacara Kenaikan
Tingkat Dari Penggalang Ramu Ke Penggalang Rakit Atau Dari Penggalang Rakit Ke
Penggalang Terap
Upacara Kenaikan Tingkat
Dari Penggalang Ramu Ke Penggalang Rakit Atau Dari Penggalang Rakit Ke Penggalang
Terap Dilaksanakan Sebagai Berikut :
A. Dilakukan Serangkai
Dengan Upacara Pembukaan Latihan.
B. Penggalang Yang Akan
Naik Tingkat Mengambil Tempat Berhadapan Dengan Pembina Penggalang.
C. Penggalang Rakit Dan
Atau Penggalang Terap Maju Selangkah.
D. Tanya Jawab Tentang
Syarat Kecakapan Umum Yang Telah Diselesaikan, Antara Pembina Dan Penggalang Yang
Akan Naik Tingkat.
E. Petugas Bendera
Membawa Sang Merah Putih Ke Sebelah Kanan Depan Dari Pembina Penggalang. Waktu
Sang Merah Putih Memasuki Tempat Upacara Anggota Pasukan Menghormat Dipimpin Pratama
Atau Petugas.
F. 1) Penggalang Yang
Akan Naik Tingkat Mengulang Ucapan Janji Trisatya Dituntun Pembina Penggalang Dengan
Tangan Kanannya Memegang Ujung Sang Merah Putih Ditempelkan Di Dada Kiri
Tepat Dengan Jantungnya.
2) Pada Waktu Trisatya Diucapkan,
Anggota Pasukan Memberi Hormat Dipimpin Oleh Pratama Atau Petugas.
G. Pelepasan Tanda
Kecakapan Umum Lama Dan Penyematan Tanda Kecakapan Umum Baru, Diiringi Nasehat
Pembina.
H. Penghormatan Pasukan
Kepada Penggalang Yang Baru Naik Tingkat Dipimpin Pratama Atau Petugas,
Dilanjutkan Pemberian Selamat Dari Anggota Pasukan, Kemudian Kembali Ke Tempat
Masing-Masing Termasuk Penggalang Yang Naik Tingkat.
I. Pembina Penggalang Memimpin
Berdoa Sesuai Dengan agama Dan Kepercayaan Masing-Masing.
J. Pembina Upacara (Pembina
Penggalang) Menyerahkan Pasukan Kepada Pratama Untuk Meneruskan Acara Latihan.
K. Pratama Maju Satu
Langkah Lalu Memimpin Penghormatan Pasukan Kepada Pembina Upacara (Pembina
Penggalang) Kemudian Membubarkan Barisan.
L. Pembina Penggalang Mengucapklan
Terimakasih Kepada Para Pembantunya Diteruskan Dengan Acara Latihan.
Pt. 35. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus Kepada Pramuka Penggalang
Kepada Penggalang Yang
Telah Memenuhi Syarat Kecakapan Khusus Dalam Rangkaian Upacara Pembukaan
Latihan Dengan Cara Sebagai Berikut :
A. Penggalang Yang Akan
Menerima Tanda Kecakapan Khusus Mengambil Tempat Berhadapan Dengan Pembina
Upacara (Pembina Penggalang).
B. Para Penggalang Yang
Telah Memiliki Anda Kecakapan Khusus Maju Satu Langkah.
C Tanya Jawab Tentang
Syarat Kecakapan Khusus Antara Pembina Penggalang Dengan Penggalang Yang Akan
Menerima Tanda Itu.
D Penyematan Tanda
Kecakapan Khusus Oleh Pembina Upacara (Pembina Penggalang) Disertai Nasehat
Seperlunya Dan Pemberian Surat Keterangan.
E Pratama Atau Petugas
Memimpin Penghormatan Kepada Penggalang Yang Menerima Tanda Kecakapan Khusus,
Dilanjutkan Dengan Pemberian Selamat Oleh Anggota Pasukan, Kemudian Semua
Kembali Ketempat.
F. Pembina Upacara (Pembina
Penggalang) Menyerahkan Pasukan Kepada Pratama Untuk Meneruskan Acara.
G. 1) Pratama Maju Satu
Langkah Lalu Memimpin Penghormatan Kepada Pembina Upacara.
2) Pembina Penggalang Mengucapkan
Terimakasih Kepada Para Pembantunya Dilanjutkan Dengan Acara Latihan.
3) Pratama Membubarkan Barisan.
Pt. 36. Upacara Pindah Ke Golongan Penggalang
Bagi Pramuka Penggalang Yang
Telah Berumur 16 Tahun Dan Harus Dipindahkan Ke Golongan Pramuka Penegak Dengan
Tata Cara Sebagai Berikut :
A. Di Laksanakan Dalam
Rangkaian Upacara Pembukaan Latihan Pasukan Penggalang Dan Upacara Pembukaan
Latihan Ambalan Penegak.
B. Penggalang Yang Akan
Pindah Golongan Mengambil Tempat Berhadapan Dengan Pembina Upacara (Pembina
Penggalang).
C. Nasehat Dan Penjelasan
Pembina Upacara (Pembina Penggalang) Bahwa Kepindahannya Bukan Karena
Kecakapannya, Melainkan Karena Usia Dan Perkembangan Jiwanya
D. Penggalang Yang Akan
Pindah Golongan Minta Diri Kepada Anggota Pasukannya.
E. Pembina Upacara (Pembina
Penggalang) Mengantar Penggalang Yang Bersangkutan Ke Ambalan Penegak.
F. Serah Terima Anggota
Antara Pembina Penggalang Dan Pembina Penegak.
G. Pembina Penggalang Kembali
Ke Pasukan Untuk Melanjutkan Acara Latihannya.
H. Acara Penerimaan
Anggota Di Ambalan Disesuaikan Dengan Adat Yang Berlaku Di Ambalan Itu.
I. Anggota Baru
Diserahkan Kepada Sangga Yang Akan Menerimanya.
J. Pembina Penegak Menyerahkan
Kembali Ambalan Kepada Pradana Untuk Meneruskan Acara Latihannya.
BAB VIII
UPACARA DI SATUAN PRAMUKA PENEGAK
Pt. 37. Macam Upacara Di Ambalan Penegak
Macam-macam
Upacara Di Dalam Ambalan Penegak Meliputi :
A. Upacara Pembukaan
Latihan
B. Upacara Penutupan
Latihan
C. Upacara Penerimaan
Tamu
D. Upacara Penerimaan
Calon
E. Upacara Pelantikan
F. Upacara Kenaikan Tingkat
G. Upacara Pemberian
Tanda Kecakapan Khusus
H. Upacara Pindah Ke Golongan
Ke Racana Pandega
I. Upacara Pelepasan.
Pt. 38. Upacara Pembukaan Latihan Ambalan Penegak
Upacara Pembukaan
Latihan Di Ambalan Penegak Diatur Sebagai Berikut :
A. Kerapihan Setiap
Anggota Ambalan.
B. Sangga Kerja Menyiapkan
Perlengkapan Upacara
C. Pradana Mengumpulkan
Anggota Ambalan Dalam Bentuk Barisan Bershaf.
D. Laporan Pemimpin Sangga
Kepada Pradana.
E. Pada Waktu Pemimpin
Sangga Meninggalkan Tempat, Wakil Pemimpin Sangga Pindah Ke Tempat Pemimpin
Sangga.
F. Para Pemimpin Sangga Sesudah
Laporan Mengambil Tempat Di Sebelah Kanan Barisan.
G. Pradana Menjemput Pembina
Dan Mengantarnya Ke Sebelah Kanan Para Pemimpin Sangga.
H. Pradana Mengambil
Tempat Di Depan Barisan, Sesuai Dengan Adat Ambalan Yang Berlaku.
I. Petugas Bendera
Mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana Memimpin Penghormatannya.
J. Pembacaan Dasadarma Oleh
Petugas.
K. Pembina Penegak Atau Pembina
Upacara Membaca Pancasila Diikuti Oleh Anggota Ambalan.
L. Pengumuman Dari Pradana/Pembina.
M. Pradana Memimpin Doa
Sesuai Dengan Agama Dan Kepercayaan Masing-Masing.
N. Barisan Dibubarkan
Oleh Pradana Dilanjutkan Dengan Acara Latihan.
Pt. 39. Upacara Penutupan Latihan Pasukan Penegak
Jalannya Upacara
Penutupan Latihan Peasukan Penggalang Adalah Sebagai Berikut :
A. Kerapihan Setiap
Anggota Ambalan.
B. Pradana Mengumpulkan
Anggota Ambalan Dalam Bentuk Barisan Bersaf.
C. 1) Pemimpin Sangga Mengambil
Tempat Di Sebelah Kanan Barisan.
2) Wakil Pemimpin Sangga
Pindah Ke Tempat Pemimpin Sangga.
D. Pradana Menjemput Pembina
Penegak Dan Mengantarkannya Ke Sebelah Kanan Barisan.
E. Pradana Mengambil
Tempat Di Depan Barisan Sesuai Dengan Adat Ambalan Yang Berlaku.
F. Petugas Bendera
Menurunkan Sang Merah Putih Untuk Disimpan.
G. Pembacaan Renungan
Atau Sandi Ambalan Oleh Petugas.
H. Pengumuman Tentang
Sangga Kerja Untuk Latihan Yang Akan Datang, Dan Lain-Lain.
I. Pradana Memimpin
Berdoa Sesuai Agama Dan Kepercayaan Masing-Masing.
J. Laporan Pradana Kepada
Pembina Penegak.
K. Pradana Membubarkan
Barisan.
Pt. 40. Upacara Penerimaan Tamu
Upacara Penerimaan Tamu
Ambalan Penegak Dilaksanakan Dalam Rangkaian Upacara Pembukaan Latihan, Dengan
Jalan Sebagai Berikut :
A. Tamu Ambalan Mengambil
Tempat Di Kiri Pradana Atau Pembina.
B. Pradana Atau Pembina Memperkenalkan
Tamu Kepada Anggota Ambalan.
C. Pradana Atau Pembina Memberi
Kesempatan Kepada Tamu Untuk Mengikuti Kegiatan Ambalan.
D. Barisan Dibubarkan,
Dilanjutkan Dengan Acara Latihan.
Pt. 41. Upacara Penerimaan Calon Penegak
Upacara Penerimaan Calon
Penegak Di Ambalan Dilaksanakan Sesudah Upacara Pembukaan Latihan, Dengan Jalan
Sebagai Berikut :
A. Pradana Mengumpulkan
Anggota Ambalan.
B. Tamu Ambalan Berada
Di Tempat Yang Telah Ditentukan.
C. Penegak Bantara/Laksana
Yang Sudah Ditentukan Menyiapkan Pertanyaan.
D. Tamu Ambalan Dijemput
Oleh Petugas Untuk Dihadapkan Kepada Ambalan.
E. Pengantar Kata Pradana
Atau Pembina.
F. Tanya Jawab Tentang
Keadaan Pribadi Tamu Yang Akan Diterima Sebagai Calon Penegak.
G. Petugas Mengajak Tamu
Meninggalkan Tempat.
H. Ambalan Bermusyawarah
Untuk Menentukan Penerimaan Calon.
I. Tamu Dipanggil Untuk
Mendengarkan Keputusan Penerimaannya Di Ambalan.
J. Ucapan Selamat Dari
Anggota Ambalan Dilanjutkan Dengan Acara Latihan.
Pt. 42. Upacara Pelantikan Calon Penegak Menjadi Penegak Bantara
Upacara Pelantikan Calon
Penegak Menjadi Penegak Bantara, Tidak Boleh Dihadiri Calon Penegak Lainnya. Pelaksanaannya
Diatur Sebagai Berikut :
A. Sangga Kerja Menyiapkan
Perlengkapan Upacara.
B. Calon Penegak Yang
Akan Dilantik Diantar Oleh Pendamping Kanan Dan Pendamping Kiri Ke Hadapan Pembina
Penegak.
C. Pembina Minta
Penjelasan Kepada Pendamping Kanan Dan Pendamping Kiri Mengenai Watak Dan
Kecakapan Calon.
D. Pendamping Kanan Dan
Pendamping Kiri Kembali Ke Sangganya.
E. Sang Merah Putih Dibawa
Petugas Ke Sebelah Kanan Depan Pembina, Anggota Ambalan Menghormat Dipimpin
Oleh Pradama/Petugas.
F. Tanya Jawab Tentang Syarat
Kecakapan Umum Antara Pembina Dan Calon.
G. Pembina Memipin Doa
Sesuai Dengan Agama Dan Kepercayaan Masing-Masing.
H. Penyematan Tanda-Tanda
Disertai Pesan Seperlunya.
I. Ucapan Janji Trisatya
Dituntun Oleh Pembina Penegak, Dengan Jalan Memegang Ujung Sang Merah
Putih Dengan Tangan Kanan Yang Ditempelkan Di Dada Kiri Tepat Dengan
Jantungnya. Kemudian Disusul Dengan Penyematan Tanda Penegak Bantara Oleh Calon
Penegak Sendiri.
J. Penghormatan Ambalan
Kepada Penegak Bantara Yang Baru Dilantik.
K. Ucapan Selamat Dari
Anggota Ambalan.
L. Pendamping Kanan Dan
Pendamping Kiri Menjemput Penegak Bantara Yang Selesai Dilantik Untuk Kembali
Ke Sangganya.
Pt. 43. Upacara Kenaikan
Tingkat Dari Penegak Bantara Menjadi Penegak Laksana
Upacara Kenaikan Tingkat
Dari Penegak Bantara Menjadi Penegak Laksana Dilakukan Sebagai Berikut :
A. Pradana Atau Pembina
Penegak Mengumpulkan Anggota Ambalan.
B. Penegak Bantara Yang
Akan Naik Tingkat Diantar Oleh Pendampingnya Ke Hadapan Pembina Penegak.
C. Pembina Minta
Pernyataan Pendamping Mengenai Perkembangan Watak Dan Kecakapan Yang
Bersangkutan.
D. Para Pendamping
Kembali Ketempat.
E. Tanya Jawab Tentang
Syarat Kecakapan Umum Yang Telah Diselesaikan Antara Pembina Dan Penegak
Bantara Yang Akan Naik Tingkat.
F. Sang Merah Putih Dibawa
Oleh Petugas Ke Sebelah Kanan Depan Pembina Penegak. Waktu Sang Merah Putih Memasuki
Tempat Upacara Anggota Ambalan Menghormat Dipimpin Pradama Atau Petugas.
G. Pembina Memberikan
Bendera Sang Merah Putih Kepada Penegak Yang Bersangkutan.
H. Pembina Melepas Tanda
Penegak Bantara Disertai Pesan Seperlunya.
I. Tanda Penegak Laksana
Dipasang Sendiri Oleh Penegak Yang Bersangkutan.
J. Penegak Bantara Yang
Naik Tingkat Mengulang Janji Trisatya Dituntun Pembina Memegang Ujung Sang
Merah Putih Dengan Tangan Kanannya Ditempelkan Di Dada Kiri Tepat Pada
Jantungnya
K. Pembina Memimpin Do’a
Menurut Agama Dan Keperayaan Masing-Masing.
L. Ucapan Selamat Dari
Anggota Ambalan.
M. Pembina Menyerahkan
Ambalan Kepada Pradana Untuk Meneruskan Acara.
Pt. 44. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus Kepada Pramuka Penegak
Upacara Pemberian Tanda
Kecakapan Khusus Kepada Penegak Yang Telah Memenuhi Syarat Dilakukan Dalam
Rangkaian Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan Dengan Jalan Sebagai Berikut :
A. Penegak Yang Akan
Menerima Tanda Kecakapan Khusus Dipangggil Kedepan Pembina.
B. Tanya Jawab Tentang
Syarat Kecakapan Khusus Yang Telah Dipenuhi.
C. Penyematan Tanda
Kecakapan Khusus Dan Penyerahan Surat Keterangan Oleh Pembina.
D. Ucapan Selamat Dari
Anggota Ambalan.
F. Pembina Menyerahkan Ambalan
Kepada Pradana Untuk Meneruskan Acara.
Pt. 45. Upacara Pindah Golongan Dari Ambalan Penegak Ke Racana Pandega
Upacara Pindah Golongan
Dari Ambalan Penegak Ke Racana Pandega Dilakukan Sebagai Berikut :
A. Pradana/Pembina
Penegak Mengumpulkan Anggota Ambalan Dalam Bentuk Barisan Bersaf.
B. Penegak Yang Akan
Pindah Golongan Dipanggil Ke Hadapan Pembina Penegak.
C. Penjelasan Pembina Bahwa
Kepindahannya Bukan Karena Kecakapannya, Melainkan Karena Usianya
D. Penegak Yang Akan
Pindah Minta Diri Kepada Anggota Ambalan.
E. Pembina Menyerahkan Penegak
Yang Bersangkutan Kepada Pembina Racana Pandega.
F. Pembina Racana
Pandega Menerimanya Sesuai Dengan Adat Racana Yang Berlaku.
Pt. 46. Upacara Pelepasan Penegak Yang Akan Terjun Ke Masyarakat
Upacara Pelepasan
Penegak Yang Akan Terjun Ke Masyarakat Dilakukan Dalam Bentuk Informal, Di Luar
Pertemuan Rutin.
A. Dilaksanakan Oleh Sangga
Kerja/Panita.
B. Acara Upacara
Meliputi :
1) Penjelasan Pembina.
2) Penegak Yang
Bersangkutan Minta Diri.
3) Sambutan Wakil
Anggota Ambalan.
4) Kata Pelepasan
Pembina Penegak Dan Penyerahan Surat Keterangan.
5) Pemberian Kenangan
Kepada Penegak Yang Akan Meninggalkan Ambalan.
6) Berdoa Dipimpin Oleh Pembina
Penegak.
7) Ramah Tamah Diakhiri
Dengan Membentuk Rantai Persaudaraan.
C. Tempat Dan Waktu Tidak
Terikat.
BAB IX
UPACARA DI SATUAN PRAMUKA PANDEGA
Pt. 47. Upacara Di Satuan Pramuka
Pandega Dilaksanakan Sesuai Dengan Aspirasi Pandega Atas Dasar
Ketentuan-Ketentuan Upacara Yang Berlaku Untuk Ambalan Penegak.
BAB X
KEANEKARAGAMAN
Pt. 48. Mengingat Bahwa Upacara
Di Satuan Pramuka Itu Bersifat Serta Bertujuan Pendidikan Dan Agar Tidak
Membosankan Anggota, Para Pembina Hendaknya Dapat Membuat Berbagai
Keanekaragaman Dan Mengembangkan Tata Upacara Menurut Keadaan Setempat.
Pt. 49. Keanekaragaman Dan
Pengembangan Tersebut Tidak Dibenarkan Mengurangi Isi Prinsip-Prinsip Yang
Tercantum Dalam Petunjuk Penyelenggaraan Ini Serta Terjamin Kekhidmatannya.
Pt. 50. Upacara Lain Yang Tidak
Diatur Dalam Petunjuk Ini Diserahkan Kepada Kebijaksanaan Para Pembina.
BAB X
PENUTUP
Pt. 51. Upacara-Upacara Yeng
Belum Diatur Dalam Petunjuk Penyelenggaraan Ini Akan Ditentukan Kemudian Hari.
Jakarta, 27 Oktober 1979.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
Ketua,
LETJEN TNI (PURN) MASHUDI